Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik masingmasing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.
Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen. Prinsip tersebut salah satu prinsipnya mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes tertulis, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.
Asesmen sumatif mempunyai beberapa konsep seperti pada uraian berikut:
Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran.
Asesmen sumatif seringkali memiliki taruhan tinggi karena berpengaruh terhadap nilai akhir murid sehingga sering diprioritaskan murid daripada asesmen formatif.
Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur perkembangan murid untuk memandu guru dan sekolah merancang aktivitas mereka untuk projek berikutnya.
2.Tujuan dan Fungsi Asesmen Sumatif
Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sementara itu, pada pendidikan anak usia dini, asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan peserta didik dan bukan sebagai hasil evaluasi untuk penentuan kenaikan kelas atau kelulusan. Asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Adapun asesmen sumatif dapat berfungsi untuk:
alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu;
mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan; dan
menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya.
Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester dan pada akhir fase; khusus asesmen pada akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan. Jika pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, maka dapat melakukan asesmen pada akhir semester.
Sebaliknya, jika pendidik merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir semester. Hal yang perlu ditekankan, untuk asesmen sumatif, pendidik dapat menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan membuat portofolio).
Menurut
(Suchman, 1961); Assessment adalah sebuah proses
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk
mendukung tercapainya tujuan. Asesmen, evaluasi, pengukuran dan tes seringkali digunakan
bersamaan dan oleh beberapa guru seringkali dikacaukan artinya. Beberapa guru
sukar membedakan apakah ia melakukan evaluasi, asesmen, pengukuran atau tes.
Hal ini memang mungkin saja terjadi karena keempatnya memang terkait. Bila
seorang guru ingin mengetahui bagaimana kemampuan anak memahami suatu nilai,
misalnya menghargai orang lain, maka guru perlu melakukan suatu pengukuran.
Dari pengukuran diketahui anak bisa memberi ucapan selamat kepada temannya saat
menunjukkan karya yang dihasilkan. Data yang diperoleh melalui pengukuran
seperti, mampu memberi ucapan selamat pada teman pada saat menunjukkan karya
kemudian dideskripsi atau dinarasikan, maka guru telah melakukan asesmen dengan
menggunakan data pengukuran. Bila tidak menjelaskan seperti itu, maka guru
hanya melakukan pengukuran saja. Apabila pada saat mendeskripsi, data tersebut
dibandingkan dengan kriteria sehingga dapat ditentukan tingkat keberhasilan
anak dalam menghargai orang lain, misalnya berkembang sesuai harapan maka guru
telah melakukan evaluasi dengan menggunakan data pengukuran. contoh adanya kaitan antara tes, asesmen, dan
evaluasi. Misal, seorang guru memberikan empat tugas kepada anak, yaitu
menempatkan potongan (puzzle) mata, hidung, mulut dan telinga untuk ditempat
pada gambar wajah yang kosong. Dari aktivitas ini diketahui anak menempatkan
mulut benar, menempatkan potongan mata terbalik demikian juga dengan
menempatkan telinga terbalik dan menempatkan hidung benar. Dari kegiatan yang
dilakukan anak diketahui bahwa tugas yang dikerjakan anak benar dua dan salah
dua. Proses yang dilakukan guru pada saat itu ialah melaksanakan tes. Bila guru
menyatakan bahwa Andi berhasil 50% dari tugas yang diberikan, pada saat itu
guru telah melakukan asesmen. Bila guru menyatakan bahwa Andi baru mulai
berkembang (MB) pengetahuannya tentang tubuh manusia karena Andi baru berhasil
menyelesaikan 50%, maka guru telah melakukan evaluasi karena kriteria
keberhasilan yang digunakan yaitu 50% berada pada kategori mulai berkembang
(MB). Bila guru tidak membandingkan data tersebut dengan kriteria tersebut
(misalnya 50%) atau kriteria lain, maka guru tidak melakukan evaluasi dan data
tersebut tidak digunakan sebagai bahan evaluasi. Uraian yang telah dikemukakan
menunjukkan bahwa penggunaan tes dan pengukuran adalah memberikan informasi
atau menyediakan data. Pelaksanaan asesmen adalah memberi makna atau penjelasan
pada data yang diperoleh dengan membuat deskripsi atau narasi. Evaluasi sebagai
proses menentukan posisi anak dalam rentang kriteria penilaian yang ditetapkan
guru. Penjelasan ini menunjukkan bahwa pengukuran, tes, asesmen dan evaluasi
berkaitan. Bagaimana dengan perkembangan. Kriteria yang digunakan guru untuk
menentukan posisi atau capaian perkembangan anak tentu disusun atau ditetapkan
berdasarkan teori tugas-tugas perkembangan anak pada tahap perkembangan
seusia.
Dalam kegiatan belajar mengajar, assessment atau penilaian mempunyai peranan yang
penting. Karena assessment mempunyai dua fungsi yakni fungsi formatif dan fungsi
sumatif.
Fungsi
Formatif
Fungsi dimana assessment dipakai
untuk memberikan umpan balik atau feedback terhadap para guru
untuk dijadikan dasar ketika memperbaiki dan membenarkan proses pembelajaran
dan juga mengadakan remedial untuk para peserta didik.
Fungsi Sumatif
Yaitu fungsi sebagai
penentu nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran tertentu, sehingga
selanjutnya bisa dijadikan bahan memberikan laporan, menentukan kenaikan kelas
serta menentukan lulus atau tidaknya siswa.
Tujuan Assessment
Menurut Chittenden
(1994) menyatakan bahwa tujuan penilaian “assessment purpose”
adalah keeping track, checking up, finding out and summming
up
Keeping Track
Yaitu untuk menelusuri
dan melacak proses belajar peserta didik yang sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah diterapkan.
Maka dari itu, guru
wajib mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu dari berbagai
jenis dan teknik penilaian untuk mendapatkan gambaran suatu pencapaian kemajuan
belajar peserta didik.
Checking Up
Digunakan untuk
mengecek pencapaian kemampuan peserta didik didalam proses belajar dan
kekurangan-kekurangan peserta didik ketika mengikuti proses pembelajaran.
Dengan kata lain, guru
penting melaksanakan penilaian untuk tahu bagian mana dari materi yang telah
dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum dikuasai.
Finding Out
Yaitu mencari,
menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik
didalam proses belajar, sehingga guru bisa dengan tanggap mencari alternatif
penyelesaiannya.
Summing Up
Merupakan cara untuk
menyimpulkan tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang sudah
ditetapkan.
Hasil dari penyimpulan
ini bisa digunakan guru dalam menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai
pihak yang saling membutuhkan.
Jenis-Jenis Assessment
Adapun
jenis-jenis assessment yang sering dipakai, antara lain tes
tertulis yang disajikan kepada siswa untuk menjawabnya yaitu:
Performance Assessment
Performance assessment
yaitu jenis assessment yang menyuruh para peserta didik untuk melakukan
demonstasi bersamaan mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai situasi yang
dikehendaki.
Penilaian Portofolio Dan Penilaian Proyek
Penilaian proyek ini
adalah tugas dalam bentuk suatu investigasi diawali dari pengumpulan
selanjutnya pengorganisasian dan evaluasi hingga dengan penyajian data.
Product Assessment Dan Self Assessment
Product assessment adalah penilaian keterampilan dengan
cara membuat suatu produk tertentu. Sedangkan Self assessment dilaksanakan
sendiri oleh peserta didik atau guru yang bersangkutan untuk kepentingan
pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar di tingkat kelas, terakhir.
Jenis assessment juga
dapat berbentuk penilaian sikap dan penilaian dengan basis kelas.
ASSESMENT OF, FOR, DAN AS LEARNING
Pengertian Assessment of Learning
Adalahproses
mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti, dengan maksud meringkas penilaian
pada sebuah pemberian poin setiap waktu, membuat pertimbangan tentang kualitas
pembelajaran siswa atas dasar kriteria penilaian dan menetapkan nilai untuk
merempretasi kualitas siswa.
Informasi yang
dikumpulkan, digunakan untuk mengkominkasikan prestasi siswa pada orang tuanya,
pada guru-guru yang lain, siswa itu sendiri atau pada yang lainnya. Hal ini
diinformasikan pada dekat-dekat akhir proses pembelajaran.
Pengertian Assessment for Learning
Adalah proses
penilaian yang terus menerus dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti
tentang hasil belajar siswa dengan maksud untuk menentukan sampai sejauh mana
pencapaian hasil belajar mereka, pada bagian yang mana mereka butuhkan untuk
diteruskan dan bagaimana cara terbaik untuk mendapatkannya.
Pengertian Assessment As Learning
Adalah proses
mengembangkan dan mensuport metakognitif siswa. Siswa diikut sertakan dalam
aktivfitas proses penilaian yang dimana mereka memonitor diri mereka sendiri.
Assessment
AssessmentOf learning
Assessment For learning
AssessmentAs learning
Dilakukan oleh guru
Dilakukan oleh guru
Dilakukan oleh siswa
(diri sendiri atau teman sejawat)
Untuk menentukan
instruksi apa yang dilakukan selanjutnya (strategi, perbedaan)
Untuk menentukan
tingkat prestasi siswa dari ekspetasi seluruhnya pada pemberian poin disetiap
waktu
Untuk menentukan apa
yang dilakukan selanjutnya dalam belajar ku
Untuk menyiapkan
deskripsi umpan balik pada siswa (apa mereka mengerjakan dengan baik, apa
membutuhkan perbaikan, dan bagaimana memperbaikinya)
Sebagai bukti pada
pengambilan keputusan secara profesional
Untuk menyiapkan
deskripsi umpan balik pada teman sejawat dan dirinya sendiri (penilaian teman
sejawat dan diri sendiri)
Tujuannya adalah
untuk menjadikan refleksi, belajar memonitoring diri sendiri
Assessment mungkin
cukup asing di kalangan masyarakat awam. tapi sebenarnya istilah ini sudah
cukup sering didengar di dunia kerja dan bahkan di dunia akademik. Maka istilah
ini tentu saja sudah tidak terdengar asing bagi ara tenaga kerja dan para
akademisi. Sebenarnya istilah yang satu ini bisa diartikan pula sebagai
penilaian.
Dalam hal ini penilai
dilakukan dengan maksud sebagai suatu penerapan dan penggunaan dari beberapa
cara atau alat dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai hasil dari
aktivitas belajardan pencapaian kompetensi seseorang. Maka assessment ini
secara lebih lanjut juga bisa disebut dengan istilah evaluasi. Tentu saja
evaluasi ini pernah dilakukan pada seorang siswa maupun pada seorang pekerja.
Langkah Melakukan Assessment
Perencanaan awal
Langkah pertama yang
perlu dilakukan dalam melakukan segala hal adalah perencanaan. Bagian
perencanaan memang dilakukan di awal termasuk jika melakukan assessment.
Perencanaan haruslah dilakukan dengan matang agar seluruh tindakan atau
kegiatan nantinya bisa dijalankan sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sejak awal. Dalam sebuah perencanaan perlu dilakukan penetapan tujuan atau
fokus.
Maka dalam hal ini
tujuan atau titik fokus dari kegiatan penilaian tersebut juga perlu ditetapkan.
Tidak hanya fokus atau tujuan saja tetapi bagian perencanaan juga meliputi
penetapan waktu. Artinya kapan assessment akan dilaksanakan juga perlu
dilakukan agar waktunya jelas. Selain itu perlu ditetapkan pula instrumen yang
akan digunakan untuk melakukan kegiatan penilaian ini. Jika seluruh hal telah
ditentukan pada saat perencanaan maka pelaksanaan penilaian atau evaluasi
nantinya bisa berlangsung dengan lancar sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan.
Proses pelaksanaan
Setelah dilakukan
perencanaan dengan matang maka selanjutnya kegiatan penilaian bisa dilakukan.
kegiatan penilaian atau assessment bisa dilaksanakan untuk menggenapi seluruh
hal yang telah direncanakan. Namun ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan atau melaksanaakan proses penilaian. Salah satunya adalah cara atau
metode yang dilakukan dalam proses penilaian.
Selain itu beberapa
hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah waktu pelaksanaan. Usahakan agar
pelaksanaan ini bisa sesuai dengan apa yang telah menjadi bagian dari
perencanaan. Perhatikan pula segala instrumen pelaksanaan agar dapat digunakan
sesuai dengan rencana awal.
Analisis data
Selanjutnya setelah
melaksanakan atau melakukan kegiatan penilaian bisa dilakukan proses analisis
data. Dalam hal ini data yang dimaksud adalah data yang diperoleh melalui
instrumen yang digunakan untuk melakukan penilaian atau assessment. Instrumen
tentunya digunakan dalam proses pengambilan data. Maka data yang diperoleh
selanjutnya bisa dianalisis dengan disesuaikan pada segala peraturan atau
petunjuk yang telah ditetapkan.
Begitu pula dengan
metode analisis sudah seharusnya dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sejak awal. Analisis data pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua
macam metode yaitu kuantitatif dan kualitatif. Anda bisa memilih metode yang
tepat dalam melakukan tindakan analisis. Tentunya metode yang digunakan
disesuaikan pula pada tujuan penilaian.
Interpretasi data
Jika kekang proses
melakukan penilaian telah dilakukan sejak bagian perencanaan di bagian awal
hingga proses analisis data maka berarti Anda bisa melangkah ke tahap
selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah proses interpretasi data. Interpretasi
sendiri merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk mengatur dan
menilai beberapa fakta serta menafsirkan adanya pandangan yang ada dan
merumuskan suatu kesimpulan. Tentunya kesimpulan yang dirumuskan dan diambil
dalam hal ini harus mendukung analisis data dan juga bisa mendukung setiap hal
yang telah direncanakan hingga dianalisis pada proses assessment.
Tindak lanjut
Pada suatu proses
penilaian jika Anda telah melakukan berbagai kegiatan mulai dari bagian
perencanaan hingga pelaksanaan dan dilanjutkan dengan analisis serta
interpretasi data maka kegiatan bisa beralih ke langkah selanjutnya. Langkah
berikutnya yang juga sekaligus menjadi langkah terakhir dari proses penilaian
adalah bagian tindak lanjut.
Kegiatan tindak lanjut
bisa dilakukan sebagai tahap kelanjutan dari pngelolaan hasil penilaian atau
assessment. Jadi melalui tindak lanjut ini akan diketahui hasil dari kegiatan
yang telah dilakukan. Maka akan diketahui pula apakah nantinya dibutuhkan suatu
kegiatanlainnya untuk lebih memantapkan kinerja pegawai atau siswa yang sedang
dinilai. Atau apakah hasil dari kinerja mereka ini sudah cukup baik
sehingga tidak lagi diperlukan kegiatan pendukung lainnya.
Metode Assessment
Observasi
Suatu tindakan atau
kegiatan assessment bisa dilakukan dengan berbagai cara atau metode. Salah satu
metode yang bisa dilakukan dalam melakukan tindakan penilaian adalah observasi.
Yang dimaksud dengan observasi dalam hal ini adalah tindakan pengamatan yang
dilakukan secara lebih teliti dan cermat. Pengamatan ini dilakukan dengan
beberapa macam tujuan. Salah satunya adalah untuk melakukan pengamatan secara
lebih lagi mengenai berbagai kondisi atau situasi yang terjadi pada saat
tertentu. Dari hasil observasi ini akan diketahui bagaimana suatu kegiatan
penilaian atau evaluasi harus dilakukan. Melalui hasil observasi ini pula maka
bisa diketahui apakah perlu dilakukan tindak lanjut ataukah tidak.
Tes
Metode kedua yang bisa
dilakukan dalam melakukan penilaian adalah dengan menggunakan tes. Yang
dimaksud dengan penggunaan metode tes ini adalah dengan melihat kembali hasil
tes yang telah dijalani oleh pekerja atau mungkin oleh siswa. Jadi tes bisa
dilaksanakan di jadwal yang telah ditentukan. Proses pelaksanaan tes juga perlu
diamati sehingga bisa menjadi bahan observasi. Maka selanjutnya hasil tes bisa
dijadikan sebagai acuan penilaian.
Tes pada dsarnya
merupakan sebuah metode yang umum digunakan untuk melakukan penilaian. Sebab
hasil tes hingga saat ini menjadi suatu instrumen yang paling sederhana untuk
dinilai. Oleh akrena itu pelaksanaan tes haruslah dilakukan dengan didahului
adanya perencanaan yang matang. Maka hasil tes bisa memberikan hasil yang
valid.
Wawancara
Selain dengan
menggunakan observasi dan tes tentunya ada pula metode lain yang bisa digunakan
untuk melengkapi kegiatan penilaian atau assessment. Metode selanjutnya yang
bisa digunakan adalah wawancara. Umumnya wawancara dilakukan dalam bentuk tanya
jawab secaralangsung dari pewawancara kepada pihak yang diwawancara. Untuk itu
sebelum melakukan wawancara sudah tentu perlu disiapkan beberapa daftar
pertanayaan yang akan diajukan pada saat wawancara berlangsung. Hasil wawancara
kemudian bsia dijadikan sebagai bahan acuan untuk proses penilaian. Maka
kegiatan assessment akan membuah kan hasil yang tepat.
Pentingnya Assessment
Assessment tentu saja
merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sebab pada
dasarnya hal ini dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan
tertentu.Misalnya untuk meengetahui kinerja seseorang selama ini. Jika di
sekolah maka assessment ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh pemahaman sisswa terhadap berbagai mata pelajaran selama ini. Pada intinya
sebuah penilaian dilakukan untuk mengetahui hasil pencapaian seseorang selama
ini. Dengan demikian maka berbagai langkah selanjutnya bisa dilakukan dengan
menggunakan hasil penilaian sebagai titik acuan.
Berangkat dari uraian
diatas maka SMP Negeri 1 Kota Komba sebagai Lembaga Pendidikan formal dimana
terjadinya proses pembelajaran yang terencaran dan terprogram maka dipandang
perlu untuk melaksanakan Asesmen guna mencapai hasil sesuai uraian diatas. Maka
pada tanggal 22 Mei 2023 dilaksanakannya Rapat Dewan Guru dan Pegawai untuk
pelaksanaan Asesmen yang dituangkan dalam keputusan sebagai berikut :
KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 1 KOTA KOMBA
NOMOR : 49 /I.24.29/SMPN 1 KK/KP/V/2023
T E N T A N G : Panitia
Ujian Semester II
Tahun Pelajaran 2022/2023
Menimbang :
Mengingat :
1.
2.
1.
2.
3.
4.
Bahwa dalam
rangka memperlancar pelaksanaan ujian semester II pada SMP Negeri 1 Kota Komba, maka dipandang perlu
membentuk panitia pelaksanaan ujian;
Bahwa Pembagian Tugas untuk
kelancaran Pelaksanaan ujian Semester 11 harus dibuatkan dalam surat
keputusan Kepala Sekolah.
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Praturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993 Nomor 25 Tahun
1993 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Nomor 0043/BSNP/I/2017 tanggal 23 Januari 2017 dan Nomor 08/D/HK/2017 tanggal
25 Januari 2017 Tentang Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional
dan Sekolah Tahun Pelajaran 2019/2020
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.
Memperhatikan : Petunjuk dan arahan
Kepala SMPN 1 Kota Komba dalam Rapat Dewan Guru dan Pegawai SMPN 1 Kota Komba, tertanggal 22 Mei 2023 tentang Pembentukan Panitia Ujian
Semester II;
M e m u t u s k a n
Menetapkan
Pertama : Menunjuk dan
menugaskan personalia yang namanya terlampir di dalam Surat Keputusan ini untuk
menjadi panitia ujian semester II;
Kedua : Menegaskan
agar panitia melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan memegang teguh
kerahasiaan;
Ketiga : Segala
biaya akibat dikeluarkan surat keputusan ini dibebankan pada anggaran yang
sesuai;
Keempat :Jika
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;
Kelima : Keputusan
ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.